Tuesday, April 16, 2013

Executive Summary



Bumi Nusantara memiliki banyak sekali kuliner tradisional dari berbagai daerah dengan beranekaragam bentuk dan cita rasa yang khas. Namun sayangnya, seiring berjalannya waktu, banyak sekali kuliner-kuliner khas nusantara yang hilang ditelan jaman. Demi menjaga keberlangsungan warisan kuliner nusantara, D’Jinggo mengambil langkah untuk memperkenalkan sebuah kuliner tradisional khas Bali yang bernama nasi Jinggo.
D’Jinggo bergerak dalam bidang industri makanan pokok yaitu nasi jinggo dengan inovasi aneka ragam warna nasi yang masing-masing mempunyai manfaat bagi tubuh. Komposisi yang ada dalam nasi Jinggo ini terdiri dari kepulan nasi, sambal, tempe, mie, telur hingga suwiran ayam. D’Jinggo mempunyai visi yaitu setiap mahasiswa dan pelajar Indonesia pernah mencicipi nasi Jinggo Warna. Untuk mewujudkan visi tersebut, misi dari D’Jinggo adalah menawarkan produk makanan yang bergizi, menawarkan produk makanan khas bali yang inovatif dan lezat, dan membuka gerai,warung,angkringan Jinggo Warna di pulau-pulau di Indonesia.
            D’Jinggo berlokasi di Gang Kinanthi No.15, Jl. Kaliurang Km 4,5. Pogung Kidul Rt 03/Rw 49, Sleman, Yogyakarta. D’Jinggo merupakan firma yang dirintis oleh 6 mahasiswa dengan Orie Setiawan sebagai pemimpin perusahaan, Ni Made Rai Yuliantari sebagai kepala bagian operasional dan Yusuf sebagai staff bagian operasional, Mayaranti Kartawijaya sebagai kepala bagian pemasaran, Serlen Nathania sebagai kepala bagian personalia, Anggi Andika sebagai kepala bagian keuangan dan Lucy Marthia sebagai staff bagian keuangan.
            D’Jinggo menyajikan produk nasi Jinggo yang sangat bergizi serta berbeda dibandingkan nasi Jinggo pada umumnya. D’Jinggo  melakukan beberapa inovasi dengan membuat nasi Jinggo yang berwarna-warni namun masih tetap memberikan rasa khas Bali dan suasana makanan tradisional. D’Jinggo melakukan pemasaran baik secara online maupun fisik. Adanya kesamaan latar belakang budaya antara nasi kucing di kota Yogyakarta dan nasi jinggo di Bali membuat nasi jinggo memiliki  potensi pasar  yang cukup besar untuk dikembangkan, khususnya di kota Yogyakarta ,kota pendidikan, yang memiliki banyak sekali pelajar dan anak muda yang membutuhkan makanan bergizi , murah dan sesuai dengan selera mereka. Berdasarkan data BPS, Jumlah konsumen yang berpotensi untuk membeli nasi jinggo warna adalah 855.000 orang. Dengan asumsi jumlah konsumen dari nasi jinggo warna adalah 3% dari jumlah konsumen potensial, maka market size untuk D’Jinggo adalah 25.650 orang per tahun.
             Untuk menjalankan bisnis ini, D’Jinggo membutuhkan dana sebesar Rp. 3.985.000,00 dengan penghasilan di tahun pertama sebesar Rp. 52.154.000,00. Dengan investasi yang ada, payback period d’Jinggo berada di tahun pertama dengan NPV sebesar Rp103,286,454 ,00 (asumsi tingkat suku bunga 10%). Sedangkan IRR dari D’Jinggo adalah 80,03%.

No comments:

Post a Comment